top of page

WAYANG WAHYU

WAYANG WAHYU STORY

u0rBhd9h785FK6tVBOhQSN3fNA3PXGHoh6ZgGopr

Munculnya Wayang Wahyu merupakan gagasan dari Booeder Timo Heus Wignyosubroto, seorang pastur dan Surakarta yang pernah menyaksikan pagelaran wayang kulit pada tanggal 13 Oktober 1957 di Himpunan Budaya Surakarta (HBS) yang dilakukan oleh Dalang MM. Abmowjoyo dengan mengambil lakon/cerita “Dawud Mendapat Wahyu Kraton” dari Kitab Suci Perjanjian Lama Adapun wayang memakan peranan Dawud ialah Bambang Wijanarko dan Goliath memakai Kumbakamo, hal itu membuat perasaan kurang serasi Pada tahun 1959, setelah diadakan tukar pikiran dengan MM. Atmowijoyo, R. Roesradi Wijoyosawamo dan J. Soetarmo, mulai didapat kata sepakat untuk merealisasikannya. Wayangnya dibuat pada tahun 1960.

​

​

The emergence of Wayang Wahyu was the idea of Booeder Timo Heus Wignyosubroto, a priest from Surakarta who had witnessed a shadow puppet performance on October 13, 1957 at the Surakarta Cultural Association (HBS) conducted by Dalang MM. Abmowjoyo by taking the play/story "Dawud Gets the Kraton's Revelation" from the Old Testament Scriptures. The wayang playing Dawud's role was Bambang Wijanarko and Goliath using Kumbakamo, this made the feeling less compatible. In 1959, after an exchange of ideas was held with MM. Atmowijoyo, R. Roesradi Wijoyosawamo and J. Soetarmo, they are starting to get an agreement to make it happen. The puppets were made in 1960

bottom of page